Sunday 4 December 2011

RAMBU-RAMBU MATERI UAS IPS SMK KELAS X

RAMBU-RAMBU MATERI UAS IPS KELAS X 
SMK MUH 4 FARMASI SURAKARTA
2011/2012
 
1.      Pengertian proses social, Interaksi social, sosialisasi
2.      Faktor Internal yang mendorong interaksi sosial
3.      Cirri interaksi social
4.      Identifikasi
5.      Segi negative dari imitasi
6.      Assigned  status
7.      Contoh konflik kelas sosial
8.      Bentuk-bentuk kerjasama
9.      Factor perubahan dari dalam masyarakat
10.  Macam-macam norma dalam masyarakat
11.  Sosialisasi menurut Peter L Berger
12.  Sumber eksternal kepribadian
13.  Media sosialisasi yang paling berpengaruh bagi kehidupan manusia
14.  Tahapan-tahapan sosialisasi
15.  Jenis sosialisasi yang terjadi pada usia 1-5 tahun
16.  Jenis  sosialisasi informal
17.  Orang- orang Eropa yang datang pertama kali di Indonesia
18.  Pemimpin sistem tanam paksa
19.  Daerah yang didatangi pertama kali oleh orang Belanda
20.  Pelopor penjelajahan samudra dari bangsa portugis
21.  Penyebab utama terjadinya Perang Paderi 1821-1837
22.  Latar belakang dilaksanakannya sistem tanam paksa
23.  Isi hak Oktrooi yang diberikan parlemen Belanda pada VOC
24.  Pembubaran VOC
25.  Penulis buku History of Java
26.  Tujuan utama dibentuknya VOC
27.  Sebab terjadinya Perang Diponegoro
28.  Factor pendorong lahirnya pergerakan nasional dari dalam negeri
29.  Chauvinisme
30.  Waktu berdirinya Muhammadiyah
31.  Tujuan Parindra
32.  Tiga serangkai yang mendirikan Indische Partij
33.  Strategi perjuangan organisasi pergerakan nasional non kooperasi
34.  Kebangkitan nasional
35.  Kongres pemuda kedua
36.  Pembatasan anggota dalam Boedi Oetomo
37.  Sistem among KH Dewantoro
38.  Pendiri Indische Partij
39.  Masalah yang paling pokok dalam kehidupan manusia
40.  Kebutuhan manusia menurut sifat dan subyeknya
41.  Factor yang mempengaruhi kebutuhan
42.  Pengertian peluang , biaya peluang  dan contohnya
43.  Factor-faktor penyebab kelangkaan

Tuesday 29 November 2011

RAMBU-RAMBU MATERI UAS PKN

RAMBU-RAMBU MATERI UAS PKN KELAS X 
SMK MUH 4 FARMASI SURAKARTA
2011/2012

1.      Manusia sebagai makhluk social dan Manusia sebagai zoon politicon
2.      Ciri-ciri bangsa
3.      Unsure terbentuknya Negara
4.      Rakyat dalam arti politis
5.      Sifat pokok kedaulatan
6.      Sejarah berdirinya Negara Indonesia menurut kenyataan
7.      Kaitan tujuan Negara dengan pasal 31 UUD 1945
8.      Ciri-ciri patriotisme
9.      Tujuan Negara menurut Lord Shang Yang
10.  Teori fungsi Negara dari Mac Iver
11.  Sikap nasionalisme untuk membela Negara dalam UUD 1945
12.  Kewajiban manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
13.  Kewajiban warga Negara dalam Negara majemuk
14.  Wujud cinta tanah air di sekolah
15.  Pengertian Nasionalisme etnis
16.  Pengertian hukum menurut Hugo de Groot
17.  Pengertian menjunjung tinggi hukum
18.  Norma kesopanan.
19.  Penggolongan hokum menurut waktu berlakunya
20.  Penggolongan hokum menurut isinya
21.  Norma hukum yang kedudukannya  paling tinggi di Negara Indonesia
22.  Sumber kebenaran nilai yang paling abadi
23.  Fungsi hukum
24.  Akibat dari suatu pelanggaran kaidah hukum
25.  Sifat hokum menurut Van Apeldorn
26.  Unsur-unsur hukum
27.  Pengertian bersamaan kedudukannya dalam hukum
28.  Hukum pidana
29.  Perbuatan yang mencerminkan kesadaran hukum warga Negara
30.  Pasal 27 ayat (1)  UUD 1945
31.  Contoh pelanggaran hukum pidana
32.  Contoh gerakan cultural anti korupsi.
33.  Pengertian hak asasi manusia
34.  Contoh perbuatan menghargai hak asasi manusia lain dalam kehidupan sehari-hari
35.  Contoh perilaku yang menegakkan dan mempertahankan HAM dalam kehidupan bermasyarakat
36.  Batas pelaksanaan hak asasi manusia
37.  Peranan  penasehat hukum
38.  Pernyataan HAM sedunia yang dikeluarkan oleh PBB
39.  Hak asasi manusia dalam UUD 1945
40.  Hak kemerdekaan dalam UUD 1945 alenia pertama
41.  Perarturan tentang Komnas HAM
42.  Contoh hak asasi social budaya 
43. Contoh genocida

Selamat Belajar & Sukses untuk Anda.....!


Monday 28 November 2011

RAMBU-RAMBU MATERI PKn KELAS XII SEMESTER 5


RAMBU-RAMBU MATERI UAS PKN KELAS XII/5
SMK MUH 4 SURAKARTA
2011/2012

  1. Fungsi pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup.
  2. Awal istilah Pancasila
  3. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
  4. Pancasila sebagai paradigma pembangunan
  5. Sifat egoisme
  6. Sikap positif warga Negara terhadap nilai Pancasila
  7. Nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam sila-sila Pancasila
  8. Pancasila sebagai ideologi terbuka
  9. Sikap keikhlasan dan kejujuran seorang pemimpin yang berjiwa Pancasila
  10. Sikap hidup manusia Pancasila
  11. Kabinet presidensial yang pertama
  12. Beberapa macam penafsiran ajaran Trias Politica Montequieu.
  13. Ciri sistem pemerintahan presidensial
  14. Penyimpangan konstitusional yang sangat mendasar dalam kurun waktu 1945 – 1949
  15. Sistem pemerintahan yang dianut oleh Amerika Serikat
  16. Sistem pemerintahan Inggris
  17. Kelebihan sistem parlementer
  18. Penyelenggara  pemerintahan presidensial   
  19. Periode berlakunya kontitusi RIS
  20. Amandemen UUD 1945
  21. Tujuan Pemilu 2004
  22. Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia pada saat sesudah Amandemen UUD
  23. Sistem pemerintahan negara RI dalam UUD 1945 sebelum diamandemen
  24. Makna Pers dalam arti luas
  25. UU tentang Pers di Indonesia
  26. Kebebasan yang bertanggung jawab oleh wartawan
  27. Peranan pers menurut UU No.40 tahun 1999
  28. Fungsi pers sebagai media pendidikan .
  29. Fungsi pers sebagai media informasi
  30. Pembredelan surat kabar pada masa Orde Baru
  31. Landasan moral atau etika bagi insan pers
  32. Kebebasan berpendapat dalam UUD 1945
  33. Globalisasi menurut Martin Albrow
  34. Konsep Dunia Tanpa Batas Waktu
  35. Wujud dari arus globalisasi
  36. Awal abad tumbuhnya benih-benih globalisasi
  37. Peluang dan tantangan yang dapat diperoleh dari globalisasi
  38. Budaya yang dapat rnenghambat laju pembangunan
  39. Sistem yang tepat untuk mempertahankan bangsa dan negara dari arus globalisasi
  40. Contoh sikap selektif dari pengaruh globalisasi pada bidang budaya
  41. Tiga posisi teoritis Cochrane dan Pain tentang globalisasi
  42. Teori Para tramsformasionalis
  43. Posisi bangsa Indonesia di era globalisasi bidang politik
  44. Kerugian akibat masuknya budaya asing dari IPTEK ke Indonesia
  45. Upaya pemerintah dalam menghadapi era globalisasi 
  46. Nilai-nilai positif yang dapat membantu proses pembangunan dalam memasuki era abad ke-21 
 Selamat Belajar...... Sukses untuk Anda....!!!

Monday 26 September 2011

ABSTRAK PTK

ABSTRAK



RAHAYUNINGSIH, S.Pd., M.Pd. Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran PKn melalui Implementasi  Pendekatan CTL dengan Model Pembelajaran Inquiry pada Siswa Kelas XA  SMK Muhammadiyah 4 Surakarta Semester Genap Tahun 2010/2011. Karya Tulis Ilmiah, Penelitian Tindakan Kelas,  Surakarta, Juli 2011.

          Penelitian bertujuan untuk meningkatkan mutu  pembelajaran PKn yang meliputi mutu proses dan hasil belajar PKn pada siswa kelas XA SMK Muhammadiyah 4 Surakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
       Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua siklus penelitian. Subjek penelitian adalah siswa kelas kelas XA SMK Muhammadiyah 4 Surakarta program keahlian farmasi yang berjumlah 33 orang. Setiap siklus yang dilaksanakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik test dan non test. Analisa data menggunakan analisa data kualitatif yang dianalisa dengan menggunakan model analisa interaktif.
          Hasil analisis data penelitian menunjukkan partisipasi siswa  dalam proses pembelajaran terus meningkat dari sebelum siklus I (18,2%),  siklus I (54,5%), dan siklus II (78,8%). Hasil belajar siswa juga terus meningkat dari sebelum siklus I (33,3%),   siklus I (63,6%), dan siklus II (90,9%). Dengan demikian, selama pelaksanaan kedua siklus penelitian ini menunjukkan implementasi pendekatan CTL model pembelajaran Inquiry, mampu meningkatkan mutu pembelajaran PKn, baik proses maupun hasil belajar, sehingga hipotesis yang menyatakan ”Implementasi pendekatan CTL dengan model Inquiry dapat meningkatkan mutu pembelajaran PKn pada siswa kelas XA SMK Muhammadiyah 4 Surakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011” dapat dibuktikan kebenarannya.

Kata Kunci : implementasi pendekatan CTL - mutu proses pembelajaran

Tuesday 19 April 2011

KONSEP MENGAJAR & PENGAJARAN


Pandangan mengenai konsep mengajar dan pengajaran terus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.      Menurut Pupuh dan Sobry (2007:8), “mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan proses belajar”. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia.
Gulo (2005:8) mengemukakan, mengajar adalah usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar secara optimal.            Suyahman (2006:60-61) mengemukakan, pengajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar dilakukan oleh guru untuk menyampaikan berbagai pengetahuan kepada siswa. Dalam konsep ini guru bertindak dan berperan aktif. Pengajaran sama artinya dengan perbuatan mengajar.
Pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi dalam bentuk hubungan interaksi antara guru dan siswa. Guru bertindak sebagai pengajar, sedangkan siswa bertindak sebagai yang melakukan   perbuatan  belajar.  Guru dan siswa menunjukkan keaktifan yang seimbang meskipun masing-masing mempunyai peranan yang berbeda tetapi terkait satu sama lain.    
Proses pengajaran berlangsung dalam situasi tertentu yaitu situasi belajar mengajar. Dalam situasi ini terdapat berbagai komponen yang saling berkaitan, seperti tujuan, siswa yang belajar, guru yang mengajar, bahan yang diajarkan, metode mengajar, alat bantu mengajar, prosedur penilaian, dan situasi pengajaran. Dalam proses pengajaran tersebut, semua komponen bergerak secara dinamis dalam rangkaian yang terarah dalam rangka membawa para peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengajaran merupakan suatu pola yang di dalamnya tersusun suatu prosedur yang direncanakan dan terarah serta bertujuan.
Suatu proses pembelajaran memerlukan strategi tertentu agar tercipta pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan. Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru – anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Bahri dan Zain, 2002: 5). Dengan kata lain, strategi belajar mengajar merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu (Pupuh dan. Sobry, 2007: 3).
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi : (1) mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan, (2) memilih   sistem  pendekatan   belajar    mengajar   berdasarkan    aspirasi  dan pandangan hidup masyarakat, (3) memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar  mengajar  yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya, dan (4) menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik terhadap penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Para pakar teori belajar mengembangkan strategi pembelajaran berdasarkan pandangannya masing-masing. Menurut Suyahman (2006:187), secara garis besar ada empat pembelajaran yang harus diketahui guru.
a.    Pembelajaran Penerimaan (Reception Learning)
Pendukung utama pendekatan ini adalah Ausabel. Pendekatan ini   dapat disebut dengan proses informasi, yang kemudian dikembangkan menjadi strategi ekspositif  dengan 4 langkah pokok .
1)     Penyajian informasi yang diberikan melalui penjelasan simbolik atau demonstrasi yang praktis
2)     Mengetes penerimaan, ungkapan dan pemahaman siswa
3)     Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan prinsip umum sebagai latihan, dengan contoh tertentu
4)     Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi nyata.
b.   Pembelajaran Penemuan ( Discovery Learning)                  
Pendukung utama kegiatan ini adalah Piaget dan Bruner, yaitu penganut  Psikologi  Kognitif  dan  Humanistik.  Belajar  penemuan ini juga disebut “Proses Pengalaman”, yang kemudian dikembangkan menjadi strategi inquiry-discovery dengan empat langkah pokok.
1)     Menyajikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tindakan / perbuatan dan mengamati konsekuensi dari tindakan tersebut.
2)     Menguji pemahaman siswa mengenai hubungan sebab-akibat dengan cara mempertanyakan atau mengamati reaksi-reaksi siswa, selanjutnya menyajikan kesempatan-kesempatan lainnya.
3)     Mempertanyakan atau mengamati kegiatan selanjutnya, serta menguji susunan prinsip umum yang mendasari masalah yang disajikan itu.
4)     Pelayanan berbagai kesempatan baru guna menerapkan hal yang baru saja dipelajari ke dalam situasi atau masalah-masalah yang nyata.
c.    Pembelajaran Penguasaan ( Mastery Learning)
Pendukung utama pendekatan ini adalah Carrol, yang memadukan teori behavioristik dan humanistik. Belajar tuntas adalah strategi pembelajaran yang yang diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok (group-based approach). Pendekatan ini memungkinkan para siswa belajar secara bersama-sama dengan memperhatikan   bakat   dan  ketekunan  siswa, pemberian  waktu yang cukup, dan bantuan bagi siswa yang mengalami kesulitan. Ada empat langkah yang harus ditempuh dalam pembelajaran penguasaan.
1)     Mengajarkan satuan pelajaran pertama dengan menggunakan metode kelompok
2)     Memberikan tes diagnostik untuk memeriksa kemajuan belajar siswa setelah disampaikan satuan pelajaran tersebut, untuk mengetahui tingkat penguasaan materi oleh masing-masing siswa
3)     Siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan diperkenankan menempuh pengajaran berikutnya Sedangkan siswa yang belum berhasil, diberikan kegiatan kognitif
4)     Melakukan pemeriksaan akhir untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu.
d.   Pembelajaran terpadu (Unit Learning)
Pendekatan ini pada mulanya disebut dengan metode proyek yang dikembangkan oleh Dr. John Dewey, dan orang pertama yang menggunakan istilah unit adalah Morisson. Pendekatan pembelajaran terpadu (Unit Learning) berpangkal pada teori psikologi Gestalt.
Pembelajaran terpadu adalah suatu sistem pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah atau proyek, yang dipelajari / dipecahkan oleh siswa baik secara kelompok dengan metode yang bervariasi dan dengan bimbingan guru guna mengembangkan pribadi siswa secara utuh dan terintegrasi. Ada lima langkah pokok strategi pembelajaran terpadu.
1)     Mengorientasikan siswa kepada masalah / topik yang akan dipelajari dalam kelas, secara langsung atau melalui media pembelajaran yang relevan
2)     Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan mengumpulkan informasi untuk memecahkan masalah
3)     Memberi kesempatan kepada siswa untuk menggunakan informasi tadi dalam praktek penerapan di lapangan
4)     Mengadakan diskusi dan pembuatan laporan sebagai kegiatan kulminasi
5)     Melakukan evaluasi terhadap kemajuan belajar siswa, baik oleh guru, mandiri, maupun siswa membicarakan tindak lanjut untuk kegiatan unit selanjutnya.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan pengembangan dari empat pendekatan tersebut menjadi pendekatan yang  interaktif.  Model   pembelajaran interaktif dimaksudkan sebagai alternatif pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru sesuai dengan kemampuan siswa, kemampuan guru, lingkungan sekolah, dukungan masyarakat serta tersedianya sarana dan prasarana sekolah yang cukup memadai. Salah satu model pembelajaran interaktif yang diterapkan guru dalam pembelajaran adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL.