Sharing sesama rekan pendidik, calon pendidik, pelaku pendidikan dan para pemerhati pendidikan untuk terus bergandengan tangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia menuju terbentuknya good and smart citizens.
Saturday 3 November 2012
Wednesday 24 October 2012
Diskusi "Ringan" PKn Kelas XB.
DISKUSI PKN
Tentang
tawuran, penyebabnya apa dan bagaimana penyelesaiannya?
Jawab :
Penyebab dari tawuran adalah:
1.
Terjadinya
kesalahpahaman antara kedua belah pihak yang menyebabkan ketidakpuasan dan
timbul rasa dendam didalam dirinya. Saling olok mengolok misalnya ada siswa SMA
lain yang mendapat juara tetapi SMA yang satunya iri & ingin membalasnya
dengan cara mengejek SMA tersebut yang menyebabkan pertengkaran dan atas
ketidakterimaan itu terjadilah tawuran.
2.
Kurang adanya
pengawasan & bimbingan dari kedua orangtua yang membuat pribadi seseorang
menjadi brutal, tidak tau sopan santun dan akibat dari hal yang diperbuatnya.
3.
Pengaruh negative dari kemajuan IPTEK karena tanpa dibarengi dengan “benteng”
IMTAQ pada diri siswa sehingga mudah tersulut emosi.
4. Rasa kesetiakawanan yang tidak logis dan asal-asalan.
Cara
mengantisipasinya:
1.
Menjadi
pribadi yang selalu bisa mengontrol dirinya untuk meluapkan emosi, benci, dan
amarahnya.
2.
Perlunya
perhatian khusus dari kedua orangtuanya dan memberikan kasih sayang yang tulus
kepada anak tersebut supaya menjadi lebih baik.
3. Berikan
bimbingan keagamaan yang sesuai dengan agama yang dianut untuk mengantisipasi
tawuran itu terjadi dan berilah pengertian bahwa tawuran itu amat sangat
merugikan.
4.
Yang terpenting dari semua itu adalah adanya kekuatan IMTAQ pada diri
siswa yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tentang
SOLO dikatakan basis terorisme, dan bagaimana cara membersihkan citra tersebut?
Jawab :
SOLO dikatakan basis terorisme sebenarnya SAMA
SEKALI TIDAK BENAR. Hal itu terjadi karena
kelengahan aparat penegak hukum yang membuat para teroris menyebar ke seluruh
kawasan Indonesia, dan teroris tersebut dapat masuk kedalam lingkup SOLO atau kota mana
saja.
Cara mengatasinya:
yaitu bekerjasama dengan aparat,
pemerintah, dan masyarakat wilayah SOLO khususnya untuk membekuk para terori
yang ada disekitarnya agar tidak menyebar luas kedaerah-daerah lain sebelum
terlambat
dan adanya muatan pendidi anti teroris di sekolah.
Tentang PPKn yang materinya 4 pilar kebangsaan: PANCASILA, UUD 1945,
NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, menurut pendapat anda bagaimana?
Jawab:
Setuju dengan adanya materi PPKn yang mencakup empat pilar kebangsaan agar seluruh siswa di Indonesia mempunyai karakter kebangsaan, patriotisme, dan cinta
tanah air yang selama ini dilalaikan oleh seluruh warganya dan juga untuk mencetak generasi baru yang cerdas, bermoral dan punya rasa “memiliki” shg berusaha
membangun negaranya agar lebih maju lagi dan tetap eksis dan mampu
bersaing dengan negara-negara yang lain didunia.
Oleh:
Saras Fatma
A. (XB/24)
Widya Ainushifa A. (XB/26)
Tuesday 23 October 2012
PENGANTAR DISERTASI
PENGANTAR
Alhamdulillah.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala kenikmatan, pertolongan dan petunjuk-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan disertasi. Disertasi ini berusaha mengungkap proses pendidikan politik: praksis pendidikan kewarganegaraan
sebagai
wahana membangun kultur demokrasi di sekolah dalam pembentukan orientasi, sikap
dan perilaku politik siswa di SMA Santo Yosef Surakarta.
Dengan selesainya penulisan disertasi ini, penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Dra. Elly Elliyun selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 4 Surakarta
yang tidak sekedar memberi ijin untuk melanjutkan studi tetapi juga tiada henti memberi semangat dan
dukungan yang luar biasa pada penulis. Terimakasih kepada BKD Kota Surakarta,
Dinas Dikpora Kota Surakarta dan PDM Majelis Dikdasmen Kota Surakarta yang telah memberikan ijin belajar di Program
Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Wardan Suyanto,
Ed.D. selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta serta
kedua bapak Asisten Direktur yang telah memberikan ijin dan fasilitas selama
penulis studi lanjut.
Terimakasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada tim promotor,
Sumarno, Ph.D dan Prof. Zamroni Ph.D, yang telah meluangkan waktu serta
bijaksana, sabar dan tulus ikhlas memberikan bimbingan selama penulis menyusun
disertasi. Tanpa kesabaran, keikhlasan dan kearifan kedua beliau, disertasi ini
tidak mungkin terwujud. Penulis hanya dapat menghaturkan terimakasih dan
iringan do’a semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan itu dengan kebaikan
yang berlipatganda.
Terima
kasih kepada bapak dan ibu dosen Program
Ilmu Pendidikan yang terdiri: Prof. Suyata, Ph.D., Prof. Dr. Sodiq A.Kuntoro,
Prof. Dr. Siti Partini Suardiman, FX. Sudarsono, Ph.D., Sumarno, Ph.D.,
Prof.Dr.M.Sastrapratedja,S.J., Prof. Zamromi, Ph.D., Prof. Dr. Noeng Muhadjir,
atas segala ilmu yang beliau berikan kepada penulis dan semoga penulis dapat
memanfaatkannya demi kemajuan dunia pendidikan. Terimakasih penulis sampaikan
kepada Prof. Dr.H. Abdul Ngalim, MM, M.Hum. dan Prof. Dr. Sutama, M.Pd. yang
telah merekomendasikan dan mendorong penulis untuk melanjutkan studi.
Terimakasih
khusus penulis sampaikan kepada sumber inspirasi penulis yaitu kedua orang tua
penulis yang telah berpulang ke
Rahmatullah, atas kasih sayangnya yang melimpah serta nasehatnya kepada penulis
agar selalu sabar, ikhlas dan “telaten”, dengan iringan do’a kepada Allah SWT semoga
Syurga menjadi tempat perististirahatan terakhir kedua beliau.
Terimakasih
dan penghargaan yang tiada tara penulis khususkan buat suami –mas Hariyono- dan
dua bidadari tercinta -mbak Bella Alfatiara Hariyono dan dek Aulia Nisa’ Rizky
Hariyono-, yang tulus ikhlas merelakan
waktu bersama, bercanda, bermanja dan perhatian sedikit berkurang selama
penulis menyelesaikan studi. Perhatian, semangat dan do’a suami dan anak-anak
adalah sumber kekuatan penulis di dunia dalam belajar dan bekerja. Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk ibu
mertua yang tiada henti mendorong dan mendo’akan penulis.
Ucapan
terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada SMA Pangudi Luhur
Santo Yosef Surakarta, tempat penulis mengadakan penelitian khususnya kepada Br.
Yohanes Sudaryono,S.Pd, M.Pd, Drs. FX. Triyas Hadi P.,
Bapak Drs. Antonius. MS., pengurus OSIS serta semua guru dan siswa yang tiada bosan, selalu
sabar dan ikhlas membantu penulis dalam mengumpulkan data penelitian. Penulis
juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada BPKLN Kemendiknas
atas bantuannya berupa Beasiswa Unggulan Mandiri yang diberikan sehingga sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan studi.
Terima
kasih kepada Bapak Drs. Budy Sartono, M.Si, Kabid Pemasaran Disbudpar Kota
Surakarta atas motivasinya kepada penulis bahwa meski penulis masih CPNS beliau
yakin penulis bisa mendapatkan ijin belajar dan bisa menyelesaikan studi dengan
optimal. Kepada teman-teman angkatan 2008 sesama studi lanjut program doktor di
program studi Ilmu Pendidikan Program Pascasarjana atas perhatian dan
motivasinya yang tiada henti, khususnya kepada bunda Mumpuniarti, bunda Sri
Hartini, Kholis, Sumiarti dan Miftachul Choiri. Demikian juga untuk semua teman
guru dan siswa di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta tempat penulis mengabdi atas
perhatian, dorongan dan pengertian atas kesibukan penulis dalam penyelesaian studi. Terimakasih kepada
semua teman guru di MGMP PKn SMK Kota Surakarta juga kepada semua teman di
Ikatan Guru Indonesia (IGI) untuk dukungan dan perhatiannya. Semoga semua yang
telah diberikan kepada penulis menjadi amal kebaikan yang terus mengalir ke
arah perkembangan pendidikan politik di Indonesia.
Terimakasih
juga penulis haturkan kepada semua pihak yang tidak memungkinkan untuk dapat
disebutkan satu-persatu. Semoga semua amal baik mereka dalam membantu penulis
menyelesaikan disertasi ini dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Semoga
disertasi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya, dan dapat
memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan politik di sekolah.
Yogyakarta, 1 Oktober 2012
Tuesday 2 October 2012
ABSTRAK DISERTASIKU
ABSTRACT
RAHAYUNINGSIH:
Political Education for Senior High
School Students: Civic Education Praxis. The case at
SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Dissertation.
Yogyakarta: Graduate School, Yogyakarta State University, 2012.
This study
aimed: 1) to describe the phenomenon of political education as an effort to
build a democratic culture in SMA Santo Yosef Surakarta through the Civic
Education subject; 2) to describe the phenomenon of political education as an
effort to build a democratic culture in SMA Santo Yosef Surakarta through
extracurricular programs and the management of the school organization
atmosphere; 3) to analyze and assess the interpretation by the students,
teachers and principal in making sense of political education as a means of
building a democratic culture in SMA Santo Yosef Surakarta; 4) to analyze and
assess the interpretation by the students and teachers in making sense of
Pancasila, UUD 1945 and Bhineka Tunggal Ika in SMA Santo Yosef Surakarta and 4)
to formulate a political education pattern in SMA Santo Yosef Surakarta.
This study was
qualitative study employing a phenomenological approach. It was conducted
through: 1) the stage of collecting data through interviews, observations and
documentation; 2) the stage of coding as a process to reduce data; 3) the stage
of qualitative data analysis namely the interpretation of meanings by combining
the data that had been coded to produce categorization; and 4) the stage of
writing the results of the analysis in a complete description.
The findings of
the study are as follows; 1) Political Education in SMA Santo Yosef Surakarta
is integrated in teaching and learning activities, especially in the Civic
Education subject; 2) Political education as an effort to build a democratic
culture in SMA Santo Yosef Surakarta is integrated in extracurricular programs
and the management of the school organization atmosphere; 3) There is a
difference in the interpretation by the students and the school about politics,
but there is a similarity in the interpretation of political education at
school; 4) There is a positive interpretation by students and teachers of SMA
Santo Yosef Surakarta to the efforts of preserving Pancasila, UUD 1945 and
Bhineka Tunggal Ika, and; 5) The political education pattern in SMA Santo Yosef
Surakarta is conducted through three approaches, namely the integration into
the Civic Education subject, extracurricular programs, and school organization
programs. This study offers the theory of “School as A Learning Organization
and Society System” in the political learning process in the school.
***) Semoga Bermanfaat.
Sunday 3 June 2012
SOAL PKN SMK KELAS X (3)
1.
Pancasila sebagai dasar negara secara yuridis
konstitusional tercantum pada pembukaan UUD 1945 merupakan…….
a.
ideologi terbuka
b.
sumber dari segala sumber hukum
c.
alat pemersatu bangsa
d.
kepribadian bangsa
e.
cita-cita bangsa
2.
Salah satu makna yang terkandung dalam alenia ketiga
pembukaan UUD 1945 adalah……
a.
kemerdekaan Indonesia dicantumkan dalam UUD
b.
keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan
dan melawan penjajah dalam segala bentuk
c.
motivasi spiritual bahwa kemerdekaan adalah berkat
rahmat
d.
pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan
setiap bangsa
e.
pernyataan objektif bangsa Indonesia bahwa penjajahan tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan
3.
Konstitusi yang perubahannya dilakukan melalui
cara-cara atau proses khusus adalah konstitusi yang bersifat…….
a.
spesial
b.
umum
c.
permanent
d.
tegas/kaku
e.
fleksibel/luwes
4.
Pada masa demokrasi trpimpin, konstitusi RI
menggunakan……….
a.
UUD 1945
b.
UUDS 1945
c.
UUD Konstituante
d.
UUD/KOnstitusi RIS
e.
UUD 1945 hasil amandemen
5.
UUD yang pernah berlaku di Indonesia pada masa periode
17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959 adalah……..
a.
UUD 1945
b.
UUD 1945 hasil amandemen
c.
UUD Sementara 1950
d.
Konstitusi RIS
e.
UUD Negara Bagian
6.
Salah satu negara di mana wewenang untuk mengubah atau
mmbatalkan konstitusi atau UUD berada di tangan parlemen adalah negara……..
a.
Inggris
b.
Perancis
c.
Amerika Serikat
d.
Indonesia
e.
Jerman
7.
Dasar negara atau konstitusi yang diidam-idamkan oleh
negara liberal umumnya adalah……..
a.
demokrasi rakyat
b.
cabinet material
c.
cabinet presidensial
d.
demokrasi parlementer
e.
cabinet parlementer
8.
Tokoh pemikiran komunisme yang dikembangkan oleh Karl
Marx dan Friedrich Engels adalah…….
a.
materialisme histories
b.
sosialisme konservatif
c.
kapitalisme modern
d.
pertentangan antar kelas
e.
sosialisme modern
9.
Hukum dasar yang tidak tertulis adalah………
a.
UUD 1945
b.
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
c.
TAP MPR
d.
Konvensi
e.
Supersemar
10. Pemerintahan
konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara memuat adanya………
a.
jaminan hukum
b.
jaminan hak asasi manusia
c.
pembatasan kekuasaan legislative
d.
pemupukan kekuasaan eksekutif
e.
kebebasan warga negara
11. Salah
satu tonggak bersejarah pada masa reformasi yang penting bagi ketatanegaraan
Indonesia kecuali……..
a.
dilaksanakan sidang istimewa 1998
b.
diberi kesempatan rakyat untuk mendirikan partai-partai
politik
c.
dilaksanakan pemilu 1999
d.
menyempurnakan UUD 1945 (Amandemen)
e.
pemberontakan daerah dan separatisme
12. Dalam
pasal-pasal pertama konstitusi pada umumnya
tercantum…….
a.
identitas negara
b.
hak asasi manusia
c.
kekuasaan pemerintahan
d.
lembaga-lembaga negara
e.
hubungan antar lembaga negara
13. Kedudukan
UUD 1945 dalam tata urutan peraturan perundang-undangan RI adalah sebagai….
a.
kaedah negara yang fundamental
b.
norma dasar yang pertama
c.
sumber hukum tertinggi
d.
cita-cita politik bangsa
e.
filsafat politik negara
14. Faktor
penyebab tidak dilakukannya perubahan pada pembukaan UUD 1945 adalah……
a.
memuat dasar negara
b.
sacral
c.
memang tidak boleh
d.
tidak dikehendaki oleh masyarakat
e.
hasil keputusan sidang MPR
15. Pemerintahan
konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara memuat adanya……….
a.
jaminan hukum
b.
jaminan hak asasi manusia
c.
pembatasan kekuasaan legislative
d.
pemupukan kekuasaan eksekutif
e.
kebebasan warga negara
16. Kewarganegaraan
seseorang yang ditentukan berdasarkan keturunan dinamakan asas……
a.
ius soli
b.
ius sanguinis
c.
legalitas
d.
oportunitas
e.
ius gentium
17. Kewarganegaraan
seseorang yang diperoleh dengan cara melakukan tindaka-tindakan hukum tertentu disebut……..
a.
opsi
b.
naturalisasi
c.
repudiasi
d.
apatrid
e.
bepatride
18. Penduduk
Indonesia meliputi………
a.
semua warga negara Indonesia
b.
semua orang yang berada di Indonesia
c.
warga negara Indonesia dan orang asing yang
tinggal di Indonesia
d.
semua penduduk terkecuali orang asing
e.
warga negara Indonesia baik pribumi maupun non
pribumi
19. Bepatride
dan apatride timbul karena…….
a.
perbedaan asas yang dipakai negara-negara yang
bersangkutan
b.
persamaan asas yang dipakai negara-negara yang
bersangkutan
c.
tidak adanya asas kewarganegaraan yang dipakai
d.
dua asas yang dipakai oleh satu negara
e.
satu asas dipakai oleh dua negara
20. Berikut
ini adalah golongan orang yang tinggal di wilayah negara yang bukan penduduk,
kecuali……
a.
para wisatawan asing
b.
para sukarelawan negara lain
c.
atlit luar negeri yang sedang bertanding
d.
para duta besar negara asing
e.
para duta wisata
21. Undang-undang
kewarganegaraan Indonesia pada dasarnya menganut asas………
a.
ius soli
b.
ius sanguinis
c.
pekawinan
d.
persaudaraan
e.
domisili
22. Undang-undang
mengenai kewarganegaraan Indonesia yang saat ini berlaku adalah……..
a.
UU No. 62 Tahun 1958
b.
UU No. 58 Tahun 1962
c.
UU No. 62 Tahun 2005
d.
UU No. 5 Tahun
2006
e.
UU No. 12 Tahun 2006
23. Hukum
seorang penduduk bisa hilang karena………
a.
bercerai dengan suami
b.
berlibur ke luar negeri
c.
berpindah tempat ke luar negeri
d.
mendapat suaka politik
e.
menikah dengan orang asing
24. Warga
negara yang baik adalah warga negara yang……….
a.
mendahulukan hak daripada kewajiban
b.
mendahulukan hak di samping kewajiban
c.
mengabaikan hak di bawah kewajiban
d.
mendahulukan kewajiban di atas hak
e.
menuntut hak dan kewajiban
25. Asas
ius solid an ius sanguinis adalah asas…….
a.
kelahiran seseorang
b.
tempat tinggal seseorang
c.
general principles
d.
kelahiran dan keturunan
e.
perkawinan dan tempat tinggal
26. Perbedaan
antara penduduk dan bukan penduduk didasrkan atas……..
a.
kedudukan dan tugasnya
b.
kekayaan dan hak-haknya
c.
tempat tinggal dan pekerjaannya
d.
hak dan kewajibannya
e.
wewenang dan tanggung jawabnya
27. Semua
orang yang mendiami wilayah suatu negara dan tunduk pada kekuasaan suatu negara
adalah……
a.
penduduk
b.
warga negara
c.
bukan penduduk
d.
bukan warga negara
e.
rakyat
28. Pendapat
yang menyatakan warga negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang
berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-perjanjian dan/atau
peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi
warga negara republik Indonesia adalah…….
a.
Prof. Soepomo
b.
Koerniatmanto S
c.
AS Hikam
d.
UU No. 62 Tahun 1958
e.
UU No. 3 Tahun 1946
29. Sila
persatuan Indonesia mengandung makna………
a.
negara memberikan kebebasan warganya untuk
mengembangkan hak dan kebebasannya
b.
negara mengakui hak setiap bangsa untuk menentukan
nasibnya sendiri
c.
menghargai keanekaragaman suku dan budaya Indonesia
d.
negara mengakui adanya kedaulatan rakyat
e.
negara menghendaki perekonomian disusun berdasarkan
demokrasi
30. Berikut
ini yang merupakan contoh hak warga negara di bidang politik adalah………
a.
mendirikan badan usaha
b.
mendirikan kelompok arisan
c.
mendirikan sekolah
d.
mendirikan rumah sakit
e.
mendirikan organisasi kemasyarakatan
31. Dalam
UUD 1945 terdapat hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapu. Hak asasi manusiatersebut adalah sebagai berikut, kecuali…….
a.
hak untuk hidup
b.
hak untuk tidak disiksa
c.
hak kemerdekaan dan hati nurani
d.
hak berkeluarga
e.
hak untuk tidak diperbudak
32. Seseorang
dengan sendirinya dianggap sebagai warga negara tanpa melakukan suatu tindakan
hukum, biasa disebut dengan istilah…….
a.
repudiasi
b.
stelsel aktif
c.
stelsel pasif
d.
ius sanguinis
e.
ius soli
33. Keuntungan
dari ius sanguinis antara lain seperti di bawah ini kecuali………
a.
akan memperkecil warga keturunan asing sebagai warga
negara
b.
tidak akan memutuskan hubungan antara negara dengan
warga negara yang lahir
c.
semakin menumbuhkan semangat nasionalisme
d.
bagi negara seperti China
daratan, orang Cina perantauan yang tidak menetap pada suatu negara tertentu,
tetapi keturunan tetap diakui sebagai warga negaranya meskipun lahir di tempat
lain akan menumbuhkan ikatan batin dengan negara leluhurnya.
e.
Memberikan pajak yang besar bagi negara.
34. Negara
yang menetapkan warga negara berdasarkan kewarganegaraan orang tuanya, tanpa
mengindhkan orang tuanya, tanpa mengindahkan di mana ia dilahirkan bererti
negara tersebut menganut asas……
a.
stelsel aktif
b.
stelsel pasif
c.
repudiasi
d.
ius sanguinis
e.
ius soli
35. Seorang
asing yang sungguh inginmenjadi warga negara Indonesia
hendaknya diberi ksmpatan untuk melaksanakan keinginannya ini dengan cara…….
a.
pengangkatan
b.
pernyataan
c.
pewarganegaraan
d.
permohonan
e.
penyertaan
36. Dalam
suatu rapat terdapat beberapa orang
siswa yang tidak setuju dengan konsep yang saya ajukan sehingga terjadi
perdebatan. Sebagai orang yang bermoral Pancasila seharusnya……..
a.
berusaha mempertahankan konsep karena mereka tidak
menghargai orang lain
b.
mencari jalan agar trjadi mufakat yang diliputi oleh
semangat kekeluargaan
c.
berpegang teguh pada pendirian agar mereka tidak
semena-mena terhadap orang lain
d.
merelakan konsep saya ditolak demi kelancaran rapat
e.
berupaya agar mereka menyadari akan pentingnya sikap
tenggang rasa
37. Melalui
pendidikan politik pada generasi muda diharapkan dapat mengembangkan seperti di
bawah ini, kecuali…….
a.
pemahaman tentang demonstrasi
b.
pemahaman tentang demokrasi
c.
kesetiaan terhadap moral demokrasi
d.
keterampilan berpolitik praktis
e.
kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan demokratis
38. Musyawarah
adalah cara khas demokrasi Pancasila yang selalu berpegang teguh pada……..
a.
kebulatan pendapat
b.
hikmat kebijaksanaan
c.
ketetapan MPR
d.
prinsip-prinsip kemanusiaan
e.
masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat
39. Sikap
yang terpuji untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara atas
dasar bhineka tunggal ika dalam demokrasi Pancasila adalah……
a.
menolak masuknya budaya asing
b.
menghapus kebudayaan daerah karena sudah kuno
c.
kewajiban penggunaan bahasa daerah
d.
tidak menonjolkan perbedaan antar budaya bangsa
e.
tidak menonjolkan kebudayaan daerah masing-masing
40. Jika
hak politik warga negara tidak diakui keberadaannya, maka hal tersebut
berarti……..
a.
kehidupan politik berpusat pada sistem pemerintahan
parlementer
b.
demokrasi tidak dijalankan
c.
hukum tidak akan konsisten dan tidak dapat dilaksanakan
d.
politik luar negeri RI bersifat bebas aktif
e.
keamanan dalam negeri sulit dikendalikan
41. Berdasrkan
UUD 1945, pemegang kedaulatan rakyat adalah MPR. Sehubungan dengan hal tersebut
maka pemilihan umum adalah sarana untuk……
a.
mewujudkan tujuan negara
b.
mewujudkan demokrasi
c.
pelaksanaan demokrasi
d.
pengabdian pemerintahan
e.
menjalankan pemerintahan
42. Walaupun
memilih merupakan hak kita, tetapi hak itu seyogyanya kita gunakan
sebaik-baiknya. Setelah kita menentukan pilihan dalam pemilu, tidak
selayaknya…….
a.
mempunyai dan membantu wakil-wakil rakyat yang kita
pilih
b.
menyalurkan pendapat melalui wakil-wakil rakyat
c.
menerima semua putusan yang dihasilkan oleh wakil
rakyat
d.
mengusulkan sepenuhnya kepada wakil rakyat untuk
memperjuangkan ciat-cita rakyat
e.
menolak putusan yang dihasilkan oleh wakil rakyat
43. Cara
pengambilan keputusan yang paling tepat menurut sistem demokrasi Pancasila
adalah…..
a.
mengutamakan pemungutan suara
b.
mengutamakan kemampuan individu
c.
mengutamakan musyawarah untuk mufakat
d.
mendengarkan pendapat terlebih dahulu
e.
mengutamakan suara mayoritas
44. Negara
Indonesia menganut paham
demokrasi Pancasila dengan alasan……
a.
berdasarkan tata nilai sosial budaya bangsa
b.
memberikan kekuasaan seluas-luasnya
c.
menjalin kesejahteraan rakyat
d.
mudah dilaksanakan semua orang
e.
sederhana dan memenuhi syarat
45. Dalam
masyarakat yang berkembang, tidak setiap gagasan perseorangan dapat diterima
karena dinilai……
a.
membawa kesegaran dan daya guna
b.
sesuai dengan kepenatingan masyarakat
c.
sesuai dengan keselarasan pada waktu itu
d.
dapat mempertahankan rasa aman pada masyarakat
e.
dapat menimbulkan keguncangan dan ketidakstabilan
politik
46. Menurut
ketentuan UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum tahun 2004, yang
menjadi penanggungjawab pelaksanaan pemilu yaitu…….
a.
Presiden
b.
Menteri Dalam Negeri
c.
Komisi Pemilihan Umum
d.
Panitia Pengawas Pemilu
e.
Pemantau Pemilu
47. Tujuan
partai politik yang erat kaitannya dengan pengamalan sila keempat yaitu…….
a.
mewujudkan cita-ciata bangsa
b.
menciptakan masyarakat adil makmur
c.
pemerataan hasil pembangunan
d.
mengembangkan kehidupan demokrasi Pancasila
e.
melaksanakan politik luar negeri bebas aktif
48. Demokrasi
Indonesia adalah pemerintah
rakyat yang berdasarkan……….
a.
kemauan para elite politik
b.
kepentinagn negara adidaya
c.
nilai-nilai Pancasila
d.
kekuasaan kelompok mayoritas
e.
tekanan dari negara lain
49. Walaupun
keputusan yang diambil dalam rapat OSIS itu berat dan susah dilaksanakan tetapi
Anda harus melaksanakannya juga, karena hal itu…..
a.
menyangkut kepentingan bersama
b.
menyangkut nama baik sekolah
c.
sudah disepakati oleh ketua-ketua kelas
d.
menyangkut nama baik OSIS itu sendiri
e.
menyangkut nama baik ketua kelas
50. Sikap
tanggung jawab peserta musyawarah diwujudkan dengan…….
a.
meyakini kebenaran pendapatnya
b.
mendukung pendapatnya yang dinilai paling rasional
c.
melaksanakan keputusan yang telah dicapai meskipun
tidak berasal dari pendapatnya
d.
menolak hasil musyawarah dengan memberikan argumentasi
e.
mendorong orang lain untuk berani berpendapat
Subscribe to:
Posts (Atom)