BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara (UU Nomor 20 Tahun 2003).
Namun
tujuan tersebut belum terealisasikan secara optimal sehingga sampai saat ini mutu
pendidikan kita tergolong rendah dalam konteks nasional, regional maupun
internasional. Untuk itu dikeluarkan berbagai peraturan perundangan yang
terkait dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, antara lain UU
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan beberapa Permendiknas
sebagai pelaksanaan dari SNP.
Mutu pendidikan terkait erat dengan mutu
pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
hasil belajar siswa. Mutu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh peranan
dan kompetensi guru selaku pendidik. Terkait dengan masalah PKn, Mangkoesaputro
(www.Google.com/search
engine/pembelajaran PKN SLTA/model pembelajaran portopolio), berpendapat bahwa masalah
utama dalam pembelajaran PKn ialah penggunaan model pembelajaran secara tepat
belum memenuhi harapan yang diinginkan.
Berdasarkan hasil
pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru mata pelajaran PKn di SMK
Muhammadiyah 4 Surakarta, selama ini siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa
memaknai PKn sebagai mata pelajaran hafalan sehingga cenderung menjenuhkan dan
membosankan. Siswa tidak mempunyai minat dan motivasi yang kuat dalam
pembelajaran PKn sehingga hasil belajar siswa cenderung rendah.
Sehubungan
dengan itu perlu diterapkan suatu pendekatan pembelajaran yang efektif dan
efisien dengan model pembelajaran aktif (active
learning). Sebagai alternatif, peneliti memilih implementasi pendekatan CTL dengan model pembelajaran Inquiry dalam pembelajaran PKn. Dengan
pendekatan CTL diharapkan mampu melibatkan siswa dalam keseluruhan proses
pembelajaran dan dapat melibatkan seluruh
aspek, serta secara fisik dan mental melibatkan semua pihak dalam
pembelajaran sehingga siswa mempunyai kebebasan berpikir, bertindak, aktif dan
kreatif. Terkait dengan CTL,
Dirjen Dikdasmen dan Depdiknas menjalin
kerjasama dalam Indonesia Teacher
Training Project dengan College of
Education University of Washington yang melahirkan suatu metode
pembelajaran Contextual Teaching and
learning (Legawa : http://www.malang.ac.id/jurnal/fs/sej/2001a.htm).
Pembelajaran berbasis CTL berkaitan dengan
prinsip-prinsip inquiry,
contructivism, learning community,
questioning, authentic
assessment, reflection, dan modeling. Melalui CTL diharapkan proses
pembelajaran mampu meminimalisir setiap siswanya. (Johnson, 2002: 178).
Berdasarkan
latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji tentang upaya peningkatan
mutu pembelajaran PKn melalui
implementasi pendekatan CTL dengan penelitian yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Mutu Pembelajaran PKn melalui Implementasi Pendekatan CTL dengan Model Inquiry pada Siswa Kelas XA SMK Muhammadiyah 4 Surakarta Semester Genap
Tahun 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasar pada latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut.
1.
Apa yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan
dalam memahami dan memaknai materi pelajaran PKn?
2. Bagaimanakah cara menumbuhkan
minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran
PKn?
3.
Bagaimanakah cara memenuhi ketercapaian target bahan ajar
PKn?
4.
Bagaimanakah cara meningkatkan mutu pembelajaran PKn?
5. Apakah
implementasi pendekatan CTL dengan model
inquiry dapat meningkatkan mutu pembelajaran PKn?
C. Pembatasan
Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut.
1.
Objek penelitiannya adalah mutu pembelajaran PKn yaitu hasil
observasi dalam pelaksanaan pembelajaran dan hasil ulangan harian mata
pelajaran PKn selama siklus penelitian.
2.
Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XA SMK Muhammadiyah 4 Surakarta semester genap
tahun pelajaran 2010/2011.
3.
Variabel penelitiannya adalah sebagai berikut.
a.
Variabel bebas: CTL dengan model Inquiry sebagai pendekatan dalam pembelajaran PKn.
b.
Variabel terikat: mutu pembelajaran PKn yang meliputi
proses dan hasil belajar.
4.
Bentuk perlakuannya adalah melalui implementasi pendekatan
CTL dengan model Inquiry dalam pembelajaran
PKn.
D. Perumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: ”Apakah implementasi pendekatan CTL dengan
model Inquiry dapat meningkatkan mutu pembelajaran PKn?”
E. Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian ini khususnya untuk meningkatkan pembelajaran PKn pada siswa kelas
XA SMK Muhammadiyah 4 Surakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat
Penelitian
1.
Manfaat
Teoritis
a.
Mendapatkan
teori baru khususnya mengenai implementasi
pendekatan CTL dalam pembelajaran PKn.
b.
Sebagai
dasar untuk penelitian selanjutnya.
2.
Manfaat praktis
a. Bagi siswa
Meningkatkan
motivasi dan minat siswa dalam
pembelajaran PKn sehingga lebih aktif, kreatif dan percaya diri yang pada
akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi Guru
Sebagai
bahan masukan bagi guru mengenai pentingnya implementasi berbagai strategi
pembelajaran dalam meningkatkan mutu pembelajaran
PKn di SMK, khususnya implementasi pendekatan CTL dengan model pembelajaran Inquiry.
c.
Bagi
Sekolah
Sebagai
bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dalam
rangka meningkatkan mutu sekolah yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan.
d.
Bagi
Perpustakaan Sekolah
Sebagai
bahan referensi bagi semua pihak dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di
sekolah.