Wednesday 24 October 2012

Diskusi "Ringan" PKn Kelas XB.


DISKUSI  PKN
Tentang tawuran, penyebabnya apa dan bagaimana penyelesaiannya?
Jawab :
Penyebab dari tawuran adalah:
1.            Terjadinya kesalahpahaman antara kedua belah pihak yang menyebabkan ketidakpuasan dan timbul rasa dendam didalam dirinya. Saling olok mengolok misalnya ada siswa SMA lain yang mendapat juara tetapi SMA yang satunya iri & ingin membalasnya dengan cara mengejek SMA tersebut yang menyebabkan pertengkaran dan atas ketidakterimaan itu terjadilah tawuran.
2.           Kurang adanya pengawasan & bimbingan dari kedua orangtua yang membuat pribadi seseorang menjadi brutal, tidak tau sopan santun dan akibat dari hal yang diperbuatnya.
3.            Pengaruh negative dari kemajuan IPTEK karena tanpa dibarengi dengan “benteng” IMTAQ pada diri siswa sehingga mudah tersulut emosi.
4.             Rasa kesetiakawanan yang tidak logis dan asal-asalan.

Cara mengantisipasinya:
1.            Menjadi pribadi yang selalu bisa mengontrol dirinya untuk meluapkan emosi, benci, dan amarahnya.
2.           Perlunya perhatian khusus dari kedua orangtuanya dan memberikan kasih sayang yang tulus kepada anak tersebut supaya menjadi lebih baik.
3.        Berikan bimbingan keagamaan yang sesuai dengan agama yang dianut untuk mengantisipasi tawuran itu terjadi dan berilah pengertian bahwa tawuran itu amat sangat merugikan.
4.            Yang terpenting dari semua itu adalah adanya kekuatan IMTAQ pada diri siswa yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Tentang SOLO dikatakan basis terorisme, dan bagaimana cara membersihkan citra tersebut?
Jawab :
SOLO dikatakan basis terorisme sebenarnya SAMA SEKALI TIDAK BENAR. Hal itu terjadi karena kelengahan aparat penegak hukum yang membuat para teroris menyebar ke seluruh kawasan Indonesia, dan teroris tersebut dapat masuk kedalam lingkup SOLO atau kota mana saja.
Cara mengatasinya:
yaitu bekerjasama dengan aparat, pemerintah, dan masyarakat wilayah SOLO khususnya untuk membekuk para terori yang ada disekitarnya agar tidak menyebar luas kedaerah-daerah lain sebelum terlambat dan adanya muatan pendidi anti teroris di sekolah.

Tentang PPKn yang materinya 4 pilar kebangsaan: PANCASILA, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, menurut pendapat anda bagaimana?
Jawab:
Setuju dengan adanya materi PPKn yang mencakup empat pilar kebangsaan agar seluruh siswa di Indonesia mempunyai karakter kebangsaan, patriotisme, dan cinta tanah air yang selama ini dilalaikan oleh seluruh warganya dan juga untuk mencetak generasi baru yang cerdas, bermoral dan punya rasa “memiliki” shg berusaha membangun negaranya agar lebih maju lagi dan tetap eksis dan mampu bersaing dengan negara-negara yang lain  didunia.                                                                                              

Oleh:
Saras Fatma A.  (XB/24)
Widya Ainushifa A.     (XB/26)

Tuesday 23 October 2012

PENGANTAR DISERTASI


PENGANTAR

      Alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT  atas segala  kenikmatan, pertolongan dan petunjuk-Nya  sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi. Disertasi ini berusaha mengungkap proses  pendidikan politik: praksis pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana membangun kultur demokrasi di sekolah dalam pembentukan orientasi, sikap dan perilaku politik siswa di SMA Santo Yosef Surakarta.
       Dengan selesainya penulisan disertasi ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Dra. Elly Elliyun selaku  Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 4 Surakarta yang tidak sekedar memberi ijin untuk melanjutkan studi  tetapi juga tiada henti memberi semangat dan dukungan yang luar biasa pada penulis. Terimakasih kepada BKD Kota Surakarta, Dinas Dikpora Kota Surakarta dan PDM Majelis Dikdasmen Kota Surakarta yang telah memberikan ijin belajar di Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.  Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Wardan Suyanto, Ed.D. selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta serta kedua bapak Asisten Direktur yang telah memberikan ijin dan fasilitas selama penulis studi lanjut.
       Terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada tim promotor, Sumarno, Ph.D dan Prof. Zamroni Ph.D, yang telah meluangkan waktu serta bijaksana, sabar dan tulus ikhlas memberikan bimbingan selama penulis menyusun disertasi. Tanpa kesabaran, keikhlasan dan kearifan kedua beliau, disertasi ini tidak mungkin terwujud. Penulis hanya dapat menghaturkan terimakasih dan iringan do’a semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan itu dengan kebaikan yang berlipatganda.
Terima kasih kepada bapak dan ibu dosen  Program Ilmu Pendidikan yang terdiri: Prof. Suyata, Ph.D., Prof. Dr. Sodiq A.Kuntoro, Prof. Dr. Siti Partini Suardiman, FX. Sudarsono, Ph.D., Sumarno, Ph.D., Prof.Dr.M.Sastrapratedja,S.J., Prof. Zamromi, Ph.D., Prof. Dr. Noeng Muhadjir, atas segala ilmu yang beliau berikan kepada penulis dan semoga penulis dapat memanfaatkannya demi kemajuan dunia pendidikan. Terimakasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr.H. Abdul Ngalim, MM, M.Hum. dan Prof. Dr. Sutama, M.Pd. yang telah merekomendasikan dan mendorong penulis untuk melanjutkan studi.
Terimakasih khusus penulis sampaikan kepada sumber inspirasi penulis yaitu kedua orang tua penulis  yang telah berpulang ke Rahmatullah, atas kasih sayangnya yang melimpah serta nasehatnya kepada penulis agar selalu sabar, ikhlas dan “telaten”, dengan iringan do’a kepada Allah SWT semoga Syurga menjadi tempat perististirahatan terakhir kedua beliau.
Terimakasih dan penghargaan yang tiada tara penulis khususkan buat suami –mas Hariyono- dan dua bidadari tercinta -mbak Bella Alfatiara Hariyono dan dek Aulia Nisa’ Rizky Hariyono-,  yang tulus ikhlas merelakan waktu bersama, bercanda, bermanja dan perhatian sedikit berkurang selama penulis menyelesaikan studi. Perhatian, semangat dan do’a suami dan anak-anak adalah sumber kekuatan penulis di dunia dalam belajar dan bekerja.  Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk ibu mertua yang tiada henti mendorong dan mendo’akan penulis.
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta, tempat penulis mengadakan penelitian khususnya kepada Br. Yohanes Sudaryono,S.Pd, M.Pd, Drs. FX. Triyas Hadi  P.,  Bapak Drs. Antonius. MS., pengurus OSIS serta  semua guru dan siswa yang tiada bosan, selalu sabar dan ikhlas membantu penulis dalam mengumpulkan data penelitian. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada BPKLN Kemendiknas atas bantuannya berupa Beasiswa Unggulan Mandiri yang diberikan sehingga sangat membantu penulis dalam menyelesaikan studi.
Terima kasih kepada Bapak Drs. Budy Sartono, M.Si, Kabid Pemasaran Disbudpar Kota Surakarta atas motivasinya kepada penulis bahwa meski penulis masih CPNS beliau yakin penulis bisa mendapatkan ijin belajar dan bisa menyelesaikan studi dengan optimal. Kepada teman-teman angkatan 2008 sesama studi lanjut program doktor di program studi Ilmu Pendidikan Program Pascasarjana atas perhatian dan motivasinya yang tiada henti, khususnya kepada bunda Mumpuniarti, bunda Sri Hartini, Kholis, Sumiarti dan Miftachul Choiri. Demikian juga untuk semua teman guru dan siswa di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta tempat penulis mengabdi atas perhatian, dorongan dan pengertian atas kesibukan penulis  dalam penyelesaian studi. Terimakasih kepada semua teman guru di MGMP PKn SMK Kota Surakarta juga kepada semua teman di Ikatan Guru Indonesia (IGI) untuk dukungan dan perhatiannya. Semoga semua yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal kebaikan yang terus mengalir ke arah perkembangan pendidikan politik di Indonesia.
Terimakasih juga penulis haturkan kepada semua pihak yang tidak memungkinkan untuk dapat disebutkan satu-persatu. Semoga semua amal baik mereka dalam membantu penulis menyelesaikan disertasi ini dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Semoga disertasi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya, dan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan politik di sekolah.

Yogyakarta, 1 Oktober 2012

                                                                                       Rahayuningsih.

Tuesday 2 October 2012

ABSTRAK DISERTASIKU


ABSTRACT

RAHAYUNINGSIH: Political Education for Senior High School Students: Civic Education Praxis. The case at SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Dissertation. Yogyakarta: Graduate School, Yogyakarta State University, 2012.

This study aimed: 1) to describe the phenomenon of political education as an effort to build a democratic culture in SMA Santo Yosef Surakarta through the Civic Education subject; 2) to describe the phenomenon of political education as an effort to build a democratic culture in SMA Santo Yosef Surakarta through extracurricular programs and the management of the school organization atmosphere; 3) to analyze and assess the interpretation by the students, teachers and principal in making sense of political education as a means of building a democratic culture in SMA Santo Yosef Surakarta; 4) to analyze and assess the interpretation by the students and teachers in making sense of Pancasila, UUD 1945 and Bhineka Tunggal Ika in SMA Santo Yosef Surakarta and 4) to formulate a political education pattern in SMA Santo Yosef Surakarta.
This study was qualitative study employing a phenomenological approach. It was conducted through: 1) the stage of collecting data through interviews, observations and documentation; 2) the stage of coding as a process to reduce data; 3) the stage of qualitative data analysis namely the interpretation of meanings by combining the data that had been coded to produce categorization; and 4) the stage of writing the results of the analysis in a complete description.
The findings of the study are as follows; 1) Political Education in SMA Santo Yosef Surakarta is integrated in teaching and learning activities, especially in the Civic Education subject; 2) Political education as an effort to build a democratic culture in SMA Santo Yosef Surakarta is integrated in extracurricular programs and the management of the school organization atmosphere; 3) There is a difference in the interpretation by the students and the school about politics, but there is a similarity in the interpretation of political education at school; 4) There is a positive interpretation by students and teachers of SMA Santo Yosef Surakarta to the efforts of preserving Pancasila, UUD 1945 and Bhineka Tunggal Ika, and; 5) The political education pattern in SMA Santo Yosef Surakarta is conducted through three approaches, namely the integration into the Civic Education subject, extracurricular programs, and school organization programs. This study offers the theory of “School as A Learning Organization and Society System” in the political learning process in the school.


Keywords: political education - civic educationdemocracy culture


***) Semoga Bermanfaat.